Sunday, December 25, 2016

5 Manfaat Pasar Modal bagi Masyarakat [1/2]

Kalau kita mengamati perkembangan pasar modal di negara-negara maju, ternyata pasar modal mempunyai peran yang sangat penting. Baik dari sisi permintaan modal oleh perusahaan yang biasa disebut emiten atau dalam bahasa inggrisnya issuer maupun sisi penawaran oleh pemilik modal, yaitu masyarakat yang biasa disebut investor. Sepertinya keduanya sama-sama mendapat keuntungan. Sehingga pasar modal terus berkembang. Bahkan, pasar modal dijadikan tolak ukur kemodernan. Artinya suatu bangsa atau negara berhak menyandang predikat modern kalau pasar modalnya maju.


Salah satu kelebihan pasar modal adalah kemampuannya menyediakan modal dalam jangka panjang dan tanpa batas. Dengan demikian, untuk membiayai investasi pada proyek-proyek jangka panjang dan memerlukan modal yang besar, sudah selayaknya para pengusaha menggunakan dana-dana dari pasar modal. Sedang untuk membiayai investasi jangka pendek, seperti kebutuhan modal kerja, dapat digunakan dana-dana (misalnya kredit) dari perbankan.

Manfaat Pasar Modal

Di samping kelebihan seperti tersebut diatas, pasar modal juga memiliki manfaat lain yang selama ini belum diperhatikan. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa dipetik masyarakat dari keberadaan pasar modal. 

1. Menjadikan Manajemen Perusahaan yang Profesional

Bagi Emiten, dengan memasuki pasar modal akan mendorong pemanfaatan manajemen yang profesional. Mengapa? Karena perusahaan yang sudah go public akan terus menjadi sorotan masyarakat. Tentu saja untuk mendapat sorotan yang positif, perusahaan harus berprestasi baik. Untuk bisa berprestasi, perusahaan harus dikelola oleh tenaga-tenaga yang profesional. Kalau semua perusahaan sudah go public berarti semua perusahaan akan profesional.

Ini bukan berarti perusahaan yang dimiliki keluarga tidak dimungkinkan untuk dikelola dengan manajemen yang profesional. Perusahaan keluarga bisa saja dikelola dengan manajemen yang profesional dengan menempatkan para tenaga profesional di posisi manajemen. Namun dalam tradisi perusahaan keluarga selalu ada resistensi dari anggota keluarga, sehingga penempatan "orang luar" di posisi keluarga justru sering menimbulkan konflik.

Sebaliknya, jika perusahaan sudah go public, konflik pada penempatan posisi pimpinan perusahaan dapat dihindarkan. Sebab semuanya akan ditentukan oleh apa yang disebut RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Karena para pemegang saham banyak dan menyebar, maka kecenderungan pemilihan pimpinan berdasarkan pertalian keluarga sulit dilakukan.

2. Solusi Suksesi yang Lebih Relevan dengan Perkembangan Zaman

Kebanyakan perusahaan keluarga didirikan oleh seseorang yang bertindak sebagai entrepreneur (wiraswastawan). Pemula ini begitu berani berpetualang dan berani mengambil berbagai macam resiko. Sehingga sering kita jumpai usahanya selalu jatuh bangun dalam meladeni persaingan yang keras dalam bidang industri. Pemula bekerja sendiri dengan modal yang kecil pula.

Rata -rata usaha itu mulai dapat berkembang, dalam arti bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan, ketika entrepeneur itu berusia 50-60 tahunan. Biasanya pada usia itu entrepeneur sudah tidak  berani bermain-main dengan resiko lagi, dia lebih cenderung bersikap konservatif dan segala tindakannya akan diarahkan pada pengamanan hartanya.

Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan entrepeneur pada masa uzzur ini, antara lain:
1. Mewariskan usahanya pada anaknya.
2. Menyerahkan pada orang dalam perusahaan, biasanya masih ada ikatan darah dengan entrepeneur.
3. Memperkesil omzet
4. Menjual Perusahaan pada orang lain.
5. Go Public

Tampaknya yang sering terjadi di Indonesia adalah nomor 1 sampai nomor 4. Alasan yang banyak diambil dan memang masuk akal adalah mengusahakan agar perusahaan tersebut bisa diandalkan untuk menghidupi keluarganya.

Memang dari segi keamanan keluarga, keempat (1 s/d 4) strategi diatas tepat, karena kebanyakan dari entrepeneur di Indonesia bukan dari seorang akademis gemblengan dari suatu lembaga pendidikan. Mereka terlalu sedikit memiliki pengetahuan tentang manajemen, akibatnya terlalu puas dengan prestasi yang diraihnya dan berusaha mengamankan apa yang telah ia dapat. Sehingga tidak mempunyai ambisi terhadap prospek perusahaannya di masa pendatang.

Langkah pertama, dengan mewariskan perusahaan kepada anak, mungkin bisa berhasil pada satu atau dua alih generasi, pada peralihan berkutnya sudah sulit untuk mendukung perkembangan perusahaan. Umumnya, pada alih generasi berikutnya akan terjadi konflik, bahkan tidak jarang menjadi bangkrut.

Untuk  menghindari gagalnya suksesi, go public bisa menjadi solusi yang sesuai dengan kondisi zaman - global. Kelebihan  go public untuk regenerasi adalah entrepeneur tidak perlu dirisaukan oleh runtuhnya perusahaan dan lenyapnya kekayaan pribadi.

Bayangkan! Misalnya entrepeneur ngotot mewariskan perusahaan itu kepada putranya. Permasalahan yang timbul adalah belum tentu anak tersebut mempunyai jalan pemikiran yang sama dengan sang ayah dalam decision making (membuat keputusan). Sang ayah yang berpikiran konservatif selalu bertindak hati-hati dalam menentukan jalannya perusahaan, sementara anaknya dengan semangat yang menggebu-gebu selalu berpikiran radikal. Akibatnya perusahaan akan mengalamai keterkejutan kebijaksanaan dan kehancuran mungkin sukar untuk dihindarkan lagi, akibat decision making yang kontroversial. Kemungkinan selanjutnya belum tentu dari sekian anak yang dimilikinya ada yang berminat menjadi pengganti ayahnya. Anak-anak itu mungkin sudah memiliki keahlian lain. Bila perusahaan sudah go public, maka kejadian diatas tidak perlu terjadi karena pergantian pimpinan perusahaan akan ditentukan oleh RUPS.

Dari segi keamanan kekayaan pribadi pun, kebijaksanaan ini tidak merugikan. Sebab bila sang entrepreneur masih menghendaki pemilikan perusahaan dan ingin menghidupi keluarganya dengan perusahaan itu, entrepeneur dapat menentukan proporsi persentase  pembagian saham antara keluarga ddan masyarakat (pemegang saham diluar keluarga), misalnya 50% untuk masyarakat dan 50% untuk keluarga. Sehingga memungkinkan untuk mengendalikan jalannya perusahaan.

Jadi jelas, perusahaan yang go public lah yang mempunyai peluang bertahan sampai kapanpun. Sehingga dapat diharapkan dari perusahaan-perusahaan kecil akan muncul perusahaan-perusahaan raksasa yang mampu bersaing di pasar modal.

5 Manfaat Pasar Modal bagi Masyarakat [2/2]

Artikel Terkait

5 Manfaat Pasar Modal bagi Masyarakat [1/2]
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas. Terimakasih :)