Monday, December 26, 2016

5 Manfaat Pasar Modal Bagi Masyarakat [2/2]

Sebelumnya baca dulu artikel 5 Manfaat Pasar Modal bagi Masyarakat [1/2]

3. Sebagai Alternatif Investasi Masyarakat

Jika dilihat komposisi investasi masyarakat khususnya masyarakat di Indonesia maka sebagian besar tertanam pada tabungan perbankan. Jelasnya disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito. Investasi di bank memang sudah baik. Namun untuk lebih produktif dan menyebar resiko diperlukan tempat investasi lain. Salah satunya diinvestasikan di pasar modal dengan membeli saham atau obligasi.

Manfaat pasar modal

Apalagi dewasa ini suku bunga yang diberikan bank tidak terlalu tinggi, bahkan seringkali penabung malah merugi, setelah pendapatan dari suku bunga itu dikurangi inflasi, pajak, dan biaya bank lainnya. Karena itu investasi pasar modal bisa menjadi alternatif mengembangkan kekayaan masyarakat. Bagi investor, menginvestasikan dananya di pasar modal juga mendapatkan keuntungan yang tidak bisa diberikan oleh bank, yaitu berupa pembayaran deviden yang bukan tidak mungkin bisa melampaui jumlah bunga yang dibayarkan bank atas nilai investasi yang sama. Meskipun keuntungan ini juga siiringi resiko yang tidak kecil. Dalam keadaan perusahaan yang sedang merugi misalnya, sering terjadi investor tidak mendapat hak devidennya.

Jika perusahaan-perusahaan keluarga dapat go public maka dana masyarakat yang selama ini menumpuk di bank bisa mengalir ke pasar modal atau lebih baik lagi kalau tidak mengalir ke luar negeri.

4. Alternatif Sumber Dana Perusahaan

Sama seperti posisi investasi masyarakat, posisi pendanaan perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagian besar juga masih bertumpu pada perbankan. Ini tidak salah, namun pendanaan yang bersumber dari kredit perbankan sudah dianggap menjadi cara tradisional. Pendanaan dengan menggunakan pasar modal dapat digolongkan sebagai sumber pendanaan modern.

Sesudah pasar modal memang berkembang sumber-sumber pendanaan lain, seperti venture capital (modal ventura), factoring (anjak piutang) dan yang lainnya. Akan tetapi sumber-sumber yang disebut belakangan, belum disambut seperti pasar modal dalam arti pemanfaatannya belum seluas pasar modal. Ini menyebabkan sumber-sumber pembiayaan itu kurang besar peranannya dalam perekonomian suatu negara.

Satu keunggulan penting yang dimiliki pasar modal dibandingkan bank adalah untuk mendapatkan dana sebuah perusahaan tidak menyediakan agunan, sebagaimana dituntut oleh bank. Hanya dengan menunjukkan prospek yang baik maka surat berharga perusahaan tersebut akan laku dijual di pasar. Disamping itu dengan memanfaatkan dana dari pasar modal, perusahaan tidak perlu menyediakan dana setiap bulan atau setiap tahun untuk membayar bunga. Sebagai gantinya memang perusahaan harus memberikan deviden kepada investor. Hanya saja tidak seperti bunga bank yang harus disediakan secara periodik dan teratur, baik perusahaan dalam keadaan rugi ataupun untung. Dividen tidak harus dibayarkan, jika memang perusahaan sedang menderita kerugian.

Memang menggalang dana dari pasar modal lebih kompleks dibandingkan mendapat kredit dari perbankan. Namun dalam jangka panjang perusahaan akan memetik manfaat yang lebih besar, diantaranya bisa menggunakan dana yang jauh lebih panjang, mendapatkan dana yang lebih besar (bahkan tidak terbatas, karena masyarakat selalu bersedia membeli saham atau obligasi) dan bisa memperbaiki struktur modal.

5. Menjadi Indikator dalam Ekonomi Makro

Belakangan pasar modal juga dijadikan indikator dalam ekonomi makro suatu negara. Naik turunnya indeks suatu bursa dapat dibaca sebagai cermin dinamika ekonomi negara tersebut. Itulah sebabnya dalam publikasi indikator kunci (data-data dasar) suatu negara sering kita jumpai data tentang indeks harga saham. Bila seseorang menilai keadaan perekonomian suatu negara, maka dia akan melihat juga perkembangan indeks harga saham ini, disamping angka inflasi, neraca transaksi berjalan, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan data-data ekonomi  makro lainnya.

Contoh Indikator Utama Ekonomi
Contoh Indikator Utama Ekonomi

Memang menilai kondisi pasar modal, tidak bisa dilepaskan dari penilaian keseluruhan situasi ekonomi secara makro. Secara teori kondisi pasar modal sangat dipengaruhi oleh penampilan ekonomi secara agregate. Secara logika pun, hubungan antara pasar mdal dan ekonomi makro menunjukkan korelasi positif ( dalam arti, situasi ekonomi makro begitu besar pengaruhnya terhadap pasar modal).

Siklusnya adalah demikian : seandainya oleh suatu sebab (misalnya terpengaruh oleh resesi dunia), kondisi ekonomi makro suatu negara mengalami surut, yang ditandai dengan rendahnya pertumbuhan PDB, atau bahkan terjadi penurunan PDB, maka ini menunjukkan kemampuan berproduksi dan berkonsumsi masyarakat negara itu menurun. Perusahaan-perusahaan yang sudah go public adalah termasuk dalam kelompok masyarakat tersebut. Dengan demikian perusahaan go public juga akan menagalami penurunan kemampuan berproduksi. Selanjutnya, penurunan produksi ini tentu akan menurunkan tingkat pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Pada gilirannya, penurunan pendapatan ini akan menurunkan kemampuannya mencetak laba, yang akhirnya berakibat pula pada kemampuannya memberikan deviden kepada para pemegang saham. Yang terakhir ini akan melahirkan opini bahwa kinerja perusahaan tersebut jelek, yang selanjutnya akan ditanggapi oleh menurunnya harga saham perusahaan itu di bursa efek.

Kalau sebagian besar perudahaan yang sudah go public mengalami siklus itu, maka sebagian besar harga saham di bursa juga akan menunjukkan tren yang menurun. Secara keseluruhan harga saham perusahaan di bursa efek tercerminkan oleh indeks harga saham. Dengan demikian penurunan pada angka indeks harga saham dapat dibaca sebagai penurunan kinerja ekonomi secara nasional.

Di Indonesia, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) merupakan indeks yang merangkum perkembangan harga-harga saham di BEI (Bursa Efek Indonesia ). Apakah IHSG ini bisa dibaca sebagai gambaran ekonomi nasional Indonesia? Tentu saja bisa. Jadi kalau IHSG menunjukkan peningkatan, ini menjelaskan ekonomi Indonesia sedang dalam siklus membaik. Sebaliknya bila IHSG menurun, ini menjelaskan ekonomi Indonesia sedang mengalami kesulitan.

Sampai disini kita dapat menyimpulkan ternyata cukup banyak manfaat pasar modal sehingga kita memerlukannya. 

Artikel Terkait

5 Manfaat Pasar Modal Bagi Masyarakat [2/2]
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas. Terimakasih :)